Mataram, metroterkini.co.id - Terobosan Inovasi Puskesmas Babakan Kota Mataram untuk Cegah Kematian Ibu dan Bayi, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Anemia, Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Stunting, kegiatan melibatkan keaktifan suami dan istri hamil serta calon pengantin bersama-sama memperoleh edukasi pemahaman perawatan ibu hamil dan pantau janin.

Solusi sederhana dan tepat guna mengangkat tema "HP-KU JADUL, Asah Pengetahuan, Keterampilan Suami Pantau Janin dan Istriku Hamil". Dukungan suami hebat, istri bahagia dan bayi sehat.

Keunggulan Inovasi HP-KU JADUL, meningkatkan kesadaran peran suami dan menciptakan komunikasi lebih dekat dalam proses kehamilan sehingga antara ayah, ibu dan janin terjalin kasih sayang.

Promosi Kesehatan Puskesmas Babakan Ni Luh Made Sutami SKM, menjelaskan, bahwa kesehatan ibu dan bayi merupakan isu penting yang terus menjadi perhatian dari pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan di Indonesia.

Permasalahan ini juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh Puskesmas Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, dimana masih tingginya kasus Komplikasi pada ibu dan bayi,seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kasus ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis), Asi Eksklusif, Anemia dan Stunting, ujarnya di Mataram Rabu (30/04/2025).

Dia juga menjelaskan, kasus tertinggi di Puskesmas babakan yaitu pada tahun 2021 terjadi kasus Komplikasi Penyakit 126 kasus, sehingga terjadi kematian Ibu sebanyak 1 Kasus dan Komplikasi penyakit pada bayi ada 28 kasus, BBLR sebanyak 16 Kasus, KEK sebanyak 27 Kasus, Anemia sebanyak 38 Kasus dan Stunting 89 kasus sebesar 18,7%.

Sesuai dengan Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Reproduksi.

"Hal ini menegaskan pentingnya pemeriksaan kehamilan, konseling gizi, dan edukasi laktasi bagi ibu hamil".

Berbagai program telah dilakukan Puskesmas Babakan terhadap permasalahan terkait Kesehatan ibu hamil, mulai dari Skrinning Ibu hamil dan Catin, Kelas ibu hamil serta P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).

Tetapi tidak ada pengurangan yang signifikan pada kasus yang terjadi. Selama ini program yang dilakukan hanya berfokus kepada istri/ibu hamil saja tanpa melibatkan suami. Keterlibatan suami sudah diupayakan namun hanya berupa pendekatan KIE saja yang menyebabkan para suami tidak antusias dan serius dalam menyikapinya, tandasnya.

"Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, inovator menciptakan sebuah inovasi yang berjudul HP-KU JADUL (asaH Pengetahuan dan Keterampilan suami pantau Janin dan istriku hamil). Inovasi ini menggabungkan beberapa aktivitas mulai dari Senam Bersama, Makan Buah Bersama, Bina Suasana Kelompok, Pralaktasi dan Games/Permainan sehingga tidak hanya berupa sosialisasi/KIE yang monoton".

Kombinasi dari kegiatan yang menyenangkan dapat menambah antusias dari para suami. Pada inovasi ini suami beserta istri akan diasah pengetahuan dan keterampilannya, sehingga diharapkan tidak hanya istri tetapi seorang suami juga memiliki pengetahuan dan keterampilan secara mandiri dalam mendampingi istrinya yang sedang hamil.

Adapun unsur yang terlibat pelaksanaan Inovasi yaitu, dari Kecamatan, Kelurahan, Kepala Lingkungan, RT/RW, PKK, Dasa Wisma, kader Posyandu Kepala Puskesmas, Rumah Sakit, KPA, P2KB, Perikanan, Pertanian, Kolaborasi Program (Dokter, Promkes, Bidan KIA/Bidan Desa,Gizi dan Pustu).

"Tahapan inovasi ini dimulai terlebih dahulu dengan sosialisasi dan integrasi melalui Kelas Ibu Hamil, dimana para istri diwajibkan untuk mengajak/mengundang para suami pada kegiatan Inovasi HP-KU JADUL".

Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan pada inovasi ini yaitu. Senam Bersama/Peregangan, dimulai dengan kegiatan ini, suami dan istri akan melakukan aktifitas fisik dan gerakan yang dapat melemaskan, melenturkan otot serta menghilangkan stress.

Tujuan kegiatan ini agar para suami dapat mendampingi istri secara mandiri dirumah dalam melakukan senam dengan teknik gerakan-gerakan yang dapat melenturkan tubuh mencegah nyeri pada bagian pinggul dan punggung serta memperlancar peredaran darah pada istri hamil.


Pada kegiatan ini suami dan istri akan melakukan aktifitas makan buah bersama, sekaligus sebagai bentuk edukasi pentingnya konsumsi buah untuk pemenuhan gizi bagi ibu hamil. Pada kegiatan ini juga diselipkan edukasi konsep Isi Piringku bagi ibu hamil, mengedepankan pola makan sehat yang terdiri dari Karbohidrat, Sayuran, Protein, Buah-buahan dan Lemak Sehat.

Tujuan kegiatan ini agar para suami dapat pengetahuan mendampingi istri dalam pemenuhan gizi selama masa kehamilan.

Pada kegiatan ini kelompok suami dan istri menbangun kemistri, pemaparan materi dan edukasi tentang Kesehatan Ibu dan Anak dengan berpedoman pada buku KIA.

Tujuan kegiatan ini agar para suami dapat pemahaman tentang 10 T (Tuntutan atau Tanda pada Ibu Hamil) dan memiliki keterampilan dalam mencatat secara mandiri pada buku KIA terkait pemantauan berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan pemberian tablet tambah darah sesuai jadwal kepada istri hamil.

Pada kegiatan ini para suami akan diajarkan bagaimana teknik atau gerakan yang benar dalam melakukan pijatan laktasi pada istri.

Tujuan kegiatan ini agar para suami memiliki keterampilan secara mandiri dapat membatu melakukan pijatan laktasi pada istri hamil, sehingga persiapan menyusui dapat hasil Asi yang optimal.

Pada kegiatan ini para suami dan istri akan diberikan games atau permainan sebagai bentuk evaluasi. Games yang dilaksanakan dapat berupa tebak - tebakan dan permainan menarik lainnya, sesuai dengan materi kegiatan yang telah diberikan sebelumnya kepada peserta, tujuannya agar menciptakan suasana yang menyenangkan dan memantapkan pemahaman peserta.

Setelah pelaksanaan kegiatan, Tim pelaksana inovasi secara berkala akan memantau progress pengisian Buku KIA oleh suami dan melihat capaian IMD (Inisiasi Menyusui Dini) sebagai evaluasi bahwa inovasi sudah berjalan sesuai dengan harapan.

Setelah penerapan inovasi HP-KU JADUL diterapkan sejak bulan januari 2023 di Puskesmas Babakan, menunjukkan hasil yang sangat baik, dimana pengisian berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan jadwal pemberian tablet tambah darah pada buku KIA telah terisi dengan baik, kemudian capaian IMD (Inisiasi Menyusui Dini) mengalami peningkatan 95%.

Berdasarkan data tahun 2024 angka kasus kematian Ibu dan Bayi berhasil turun sebanyak 0 Kasus, kasus KEK turun menjadi 10 kasus, Anemia menjadi 32 kasus dan Stunting juga menurun menjadi 8,7%. Berdasarkan hasil yang telah dicapai, inovator terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan demi terciptanya inovasi yang berkelanjutan. Untuk menurunkan kasus kematian Ibu dan bayi, BBLR, Status Gizi KEK, Anemia dan Stunting.

Untuk meningkatkan keterlibataan suami dengan upaya peningkatan kapasitas Pengetahuan dan Keterampilan dalam perawatan dan pemantauan Kesehatan Istri selama masa kehamilan.

Suami berperan aktif memantau dan terampil dalam perawatan Istri selama masa kehamilan. Suami dapat membantu perawatan, pemantauan dan pencatatan perkembangan janin dan istri hamil berpedoman pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Melalui teknik pijat laktasi suami menjaga Kesehatan Istri Hamil agar tidak mengalami kekurangan Asi Eksklusif sehingga bayi tidak stunting.

Dengan adanya inovasi HP-Ku JADUL pemantauan dan perawatan Istri Hamil terlaksana dengan baik melalui pengisian buku KIA oleh Suami, dimana hasil evaluasi terhadap buku menunjukkan data telah terisi dengan baik dan tepat.

Data IMD (Inisiasi Menyusui Dini) meningkat menjadi 95% pada tahun 2024, menunjukkan keberhasilan inovasi terhadap suami dalam penerapan Teknik pijatan laktasi kepada istri hamil. Menurunnya angka kasus kematian Ibu dan Bayi, BBLR, KEK, Anemia di Puskesmas Babakan yang ditunjukkan pada rekapan data tahun 2024, pungkas Ni Luh Made Sutami.

(red)